DINAMIKA BUDAYA
1.
Evolusi Kebudayaan
Evolusi Kebudayaan, dapat
didefinisikan sebagai perubahan atau perkembangan kebudayaan, seperti
perkembangan dari bentuk kebudayaan yang sederhana menjadi kompleks. Biasanya,
perubahan tersebut bersifat lambat-laun. Evolusionalisme yang berarti cara
pandang yang membuat perubahan lambat-laun menjadi lebih baik atau lebih maju
dari sederhana menjadi kompleks adalah paradigma yang berkaitan dengan konsep
evolusi tersebut. Evolusionalisme tersebut menjadi awal untuk pembentukan sebagai paradigm dalam
antropologi. Perubahan-perubahan besar pada abad ke-19 yang lalu telah menjadi perhatian
para ahli antropologi dalam budaya arti umum, dan sekarang menjadi perhatian khusus
dari subilmu dalam antropologi, yaitu ilmu prehistori.
2.
Diffusi Kebudayaan
Diffusi ( penyebaran ) adalah suatu
proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok
lainnya, atau yang diartikan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah
penyebaran unsur kebudayaan dari satu pihak ke pihak lainnya. Penyebaran
unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat terjadi juga tanpa ada perpindahan
kelompok manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke tempat lainnya, tetapi
karena adanya individu-individu tertentu yang membawa unsusr-unsur kebudayaan
itu ke berbagai wilayah lainnya.
Bentuk penyebaran yang menjadi
perhatian para antropolog diantaranya:
a.
Symbiotic : pertemuan antar individu dari satu
masyarakat dan individu dari masyarakat lainnya tanpa mengubah kebudayaan
masing-masing. Contohnya seperti pada proses barter yang terjadi antara suku
pedalaman Kongo dan orang suku pedalaman Togo di Afrika.
b.
Penetration
Pasifique : pemasukan secara damai,
yang dimaksudkan adalah unsur-unsur kebudayaan asing yang dibawa oleh para
pedagang masuk kedalam kebudayaan penerima dengan tidak sengaja dan tanpa
paksaan.
Pemasukan
secara damai, tentu saja juga ada pada bentuk hubungan yang disebabkan karena
usaha dari para penyiar agama, akan tetapi bedanya dengan Penetration
Pasifique adalah adanya unsur kesengajaan dalam penyiaran agama.
c.
Penetration
Violente : pemasukan secara tidak
damai, yang dimaksudkan adalah unsur-unsur kebudayaan yang dimasukkan ke
kebudayaan penerima dengan paksaan. Bentuk hubungan ini disebabkan karena
adanya peperangan dan serangan
penaklukan.
Pada zaman
modern seperti saat ini, difusi unsur-unsur kebudayaan yang timbul pada satu
tempat di muka bumi berlangsung sangat cepat. Dan sering kali tanpa kontak
nyata antara individu-individu. Ini disebabkan karena alat-alat penyiaran yang
berkembang sangat efektif, sperti surat kabar, majalah, buku, radio, film,
televise, sosial media, dan lain-lain.
3.
Discovery
Suatu penemuan
dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, suatu ide
baru, yang diciptakan oleh seroang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa
individu dalam masyrakat yang bersangkutan. Biasanya penemuan ini ditemukan
dengan cara ketidaksengajaan.
4.
Invention
Suatu penemuan
biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang panjang melalui dua tahap
khusus, yaitu discovery dan invention. Discovery akan menjadi
invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menetapkan penemuan
baru tersebut. Proses dari discovery hingga ke invention sering memerlukan
bukan hanya seorang individu ( penciptanya saja ), akan tetapi suatu rangkaian
yang terdiri dari beberapa orang pencipta, karena penemuan ini biasanya dengan
cara diteliti terlebih dahulu oleh para penciptanya. Hal tersebut dilakukan
agar penemuan tersebut dapat diterima dan diakui oleh masyarakat.
5.
Innovation ( inovasi )
Innovation (
inovasi ) adalah proses sosial budaya yang menerima unsur-unsur kebudayaan baru
dan mengesampingkan cara-cara lama yang telah melembaga. Dalam proses inovasi
tersebut diantaranya proses pembaruan teknologi, ekonimi, dan lanjutannya. Di
dalam inovasi para individu bersifat aktif. Karena kegiatan dan usaha individu
tersebut, maka inovasi merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih
cepat (artinya lebih cepat kelihatan disbanding dengan proses evolusi
kebudayaan).
6.
Akulturasi ( percampuran )
Istilah akulturasi
atau acculturation atau culture contact, memiliki berbagai arti
dari para sarjana antropologi akan tetapi keseluruhan memiliki arti sepaham
bahwa akulturasi adalah proses sosial yang timbul jika sekelompok manusia
dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur asing. Yang
mengakibatkan, unsur-unsur asing lambat-laun akan akan diterima dan diolah
kedalam kebudayaan sendiri (asli) tanpa menyebabkan hilangnya kepribdaian
kebudayaan asli tersebut.
7.
Asimilasi ( pembauran )
Asimilasi
merupakan proses perubahan kebudayaan secara total akibat membaurnya dua
kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang asli atau lama tidak
nampak lagi. Asimilasi timbul bila ada :
a.
Golongan-golongan manusia dengan latar
belakang kebudayaan yang berbeda-beda
b.
Saling
bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama
c.
Sehingga,
kebudayaan golongan masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan berubah
menjadi wujudnya unsur kebudayaan campuran.
Faktor pendorong
asimilasi adalah toleransi, simpati, adanya sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa di dlam masyarakat, adanya perkawinan campuran, dan adanya persamaan
unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam setiap kebudayaan menyebabkan
masyarakat pendukungnya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar