Senin, 05 Juni 2017

DINAMIKA BUDAYA




DINAMIKA BUDAYA
1.      Evolusi Kebudayaan

Evolusi Kebudayaan, dapat didefinisikan sebagai perubahan atau perkembangan kebudayaan, seperti perkembangan dari bentuk kebudayaan yang sederhana menjadi kompleks. Biasanya, perubahan tersebut bersifat lambat-laun. Evolusionalisme yang berarti cara pandang yang membuat perubahan lambat-laun menjadi lebih baik atau lebih maju dari sederhana menjadi kompleks adalah paradigma yang berkaitan dengan konsep evolusi tersebut. Evolusionalisme tersebut menjadi awal  untuk pembentukan sebagai paradigm dalam antropologi. Perubahan-perubahan besar pada abad ke-19 yang lalu telah menjadi perhatian para ahli antropologi dalam budaya arti umum, dan sekarang menjadi perhatian khusus dari subilmu dalam antropologi, yaitu ilmu prehistori.

2.      Diffusi Kebudayaan

Diffusi ( penyebaran ) adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya, atau yang diartikan dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah penyebaran unsur kebudayaan dari satu pihak ke pihak lainnya. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan tersebut dapat terjadi juga tanpa ada perpindahan kelompok manusia atau bangsa-bangsa dari satu tempat ke tempat lainnya, tetapi karena adanya individu-individu tertentu yang membawa unsusr-unsur kebudayaan itu ke berbagai wilayah lainnya.
Bentuk penyebaran yang menjadi perhatian para antropolog diantaranya:
a.       Symbiotic   : pertemuan antar individu dari satu masyarakat dan individu dari masyarakat lainnya tanpa mengubah kebudayaan masing-masing. Contohnya seperti pada proses barter yang terjadi antara suku pedalaman Kongo dan orang suku pedalaman Togo di Afrika.
b.      Penetration Pasifique        : pemasukan secara damai, yang dimaksudkan adalah unsur-unsur kebudayaan asing yang dibawa oleh para pedagang masuk kedalam kebudayaan penerima dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan.
                    Pemasukan secara damai, tentu saja juga ada pada bentuk hubungan yang disebabkan karena usaha dari para penyiar agama, akan tetapi bedanya dengan Penetration Pasifique adalah adanya unsur kesengajaan dalam penyiaran agama.
c.       Penetration Violente         : pemasukan secara tidak damai, yang dimaksudkan adalah unsur-unsur kebudayaan yang dimasukkan ke kebudayaan penerima dengan paksaan. Bentuk hubungan ini disebabkan karena adanya peperangan  dan serangan penaklukan.

Pada zaman modern seperti saat ini, difusi unsur-unsur kebudayaan yang timbul pada satu tempat di muka bumi berlangsung sangat cepat. Dan sering kali tanpa kontak nyata antara individu-individu. Ini disebabkan karena alat-alat penyiaran yang berkembang sangat efektif, sperti surat kabar, majalah, buku, radio, film, televise, sosial media, dan lain-lain.

3.      Discovery
            Suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik berupa suatu alat baru, suatu ide baru, yang diciptakan oleh seroang individu, atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyrakat yang bersangkutan. Biasanya penemuan ini ditemukan dengan cara ketidaksengajaan.

4.      Invention
            Suatu penemuan biasanya juga merupakan suatu proses sosial yang panjang melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention. Discovery akan menjadi invention apabila masyarakat sudah mengakui, menerima, dan menetapkan penemuan baru tersebut. Proses dari discovery hingga ke invention sering memerlukan bukan hanya seorang individu ( penciptanya saja ), akan tetapi suatu rangkaian yang terdiri dari beberapa orang pencipta, karena penemuan ini biasanya dengan cara diteliti terlebih dahulu oleh para penciptanya. Hal tersebut dilakukan agar penemuan tersebut dapat diterima dan diakui oleh masyarakat.

5.      Innovation ( inovasi )
            Innovation ( inovasi ) adalah proses sosial budaya yang menerima unsur-unsur kebudayaan baru dan mengesampingkan cara-cara lama yang telah melembaga. Dalam proses inovasi tersebut diantaranya proses pembaruan teknologi, ekonimi, dan lanjutannya. Di dalam inovasi para individu bersifat aktif. Karena kegiatan dan usaha individu tersebut, maka inovasi merupakan suatu proses perubahan kebudayaan yang lebih cepat (artinya lebih cepat kelihatan disbanding dengan proses evolusi kebudayaan).

6.      Akulturasi ( percampuran )
            Istilah akulturasi atau acculturation atau culture contact, memiliki berbagai arti dari para sarjana antropologi akan tetapi keseluruhan memiliki arti sepaham bahwa akulturasi adalah proses sosial yang timbul jika sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur asing. Yang mengakibatkan, unsur-unsur asing lambat-laun akan akan diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri (asli) tanpa menyebabkan hilangnya kepribdaian kebudayaan asli tersebut.

7.      Asimilasi ( pembauran )
            Asimilasi merupakan proses perubahan kebudayaan secara total akibat membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang asli atau lama tidak nampak lagi. Asimilasi timbul bila ada :
a.        Golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda
b.      Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama
c.       Sehingga, kebudayaan golongan masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan berubah menjadi wujudnya unsur kebudayaan campuran.
                        Faktor pendorong asimilasi adalah toleransi, simpati, adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dlam masyarakat, adanya perkawinan campuran, dan adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam setiap kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS-TUGAS PENYULUH DALAM PROSES KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang         Di era sekarang ini, pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanak...