BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keilmuan dakwah
dewasa ini semakin intens dibicarakan diberbagai forum baik dilakukan melalui
seminar maupun kajian didunia akademis. Pembahasan ilmu dakwah ini sering
dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu kainnya. Bisa dilihat dalam pembahasan
keagamaan terdapat beberapa ilmu yaitu tafsir, hadits, fiqh, filsafah, nahu dan
saraf. Dakwah secara praktis senantiasa melibatkan keilmuan lain seperti sosiologi,
psikologi, antropologi, hukum, pendidikan dan sejarah. Sementara dalam
sperpektif dakwah, individu atau masyarakat adalah berfungsi sebagai subjek dan
objek dakwah. Oleh karena itu, secara makro, eksistensi dakwah senantiasa
bersentuhan dan bergelut dengan realitas sosio-kultural yang mengitarinya.
Konsekuensi dari pengumulan dakwah itulah yang menyebabkan ilmu-ilmu lain
diperlukan dukungannya bagi pengembangan dakwah sebagai suatu disiplin ilmu.
Mengingat begitu kentalnya ilmu dakwah dengan ilmu-ilmu lainnya, maka dalam
tulisan ini dicoba untuk menarik titik singgung atau korelasi diantara keilmuan
dakwah dengan bidang keilmuan lainnya. Dengan tujuan agar ilmu dakwah dapat
menjawab dan berdaya guna dalam mengatasi berbagai problematika hidup manusia dengan
segala tantangan yang dihadapinya. Dengan kata lain agama benar-benar menjadi
rahmat bagi sekalian alam. Ilmu dakwah sebagai salah satu cabang ilmu agama
islam, dalam operasionalisasinya berpijakm pada landasan agamawi di satu pihak
dan realitas sosio-kultural di pihak lain. Karena itu Ilmu dakwah berat
hubungannya dengan ilmu-ilmu lain. Sebaimana terlihat dalam uraian berikut ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
ilmu dakwah ?
2.
Bagaimana hubungan antara ilmu dakwah dengan
ilmu-ilmu lainnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
ilmu dakwah
Ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan ilmu dakwah, yaitu:
1. Ilmu Psikologi
2. Ilmu Konseling
3. Ilmu Komunikasi
4. Ilmu Penyuluhan
5. Ilmu Sosiologi
B. Hubungan Ilmu Dakwah dengan
Ilmu-ilmu lainnya
1. Ilmu Psikologi
Psikologi islam adalah kajian tentang islam yang dilihat
dari pendekatan psikologis. Substansi keilmuannya diturunkan dari alquran,
assunnah, dan pemikiran para ulama islam yang dalam hal ini juga berkaitan
dengan ilmu dakwah untuk kemudian dikaji, dianalisis, dan diteliti melalui pendekatan
psikologis.[1]
Ilmu ini berkaitan dengan proses
mental baik normal maupun tidak. Dan pengarunya pada perilaku ilmu pengetahuan
tentang gejala dan kegiatan jiwa. Sehingga seorang dai perlu mengetahui tentang
psikologi untuk dapat mengerti keadaan seorang pendengar , sehingga nyaman
dalam menyampaikan materi dan untuk mengetahui jenis dan sifat manusia yang
sedang dihadapi.
2. Ilmu Konseling
Agama sangat menyentuh iman, taqwa, dan akhlak. Jika iman
kita kuat maka ibadah kita akan lancar, termasuk berbuat baik terhadap sesama
manusia, karena terbentuk akhlak yang mulia. Hubungan ilmu dakwah dengan ilmu
konseling yaitu dalam kita menangani sebuah pemecahan masalah kita harus selalu
menggunakan metode-metode dakwah, dengan penuturan yang lembut dan menggunakan
bahasa agama. Agar orang yang mempunyai masalah tersebut terasa senang dan
tentram saat berbicara dengan yang menangani.
Dalam
hal itu, perlu ditegaskan bahwa masalah-masalah yang menjadi objek garapan
konseling adalah masalah-masalah psikologis, bukan masalah fisik. Masalah fisik
ini diserahkan kepada bidang yang relevan, misalnya kedokteran. Jadi, dalam
kasus tertentu yang melibatkan fisik, terlebih dahulu ditangani fisiknya oleh
dokter, baru kemudian masalah psikologisnya ditangani oleh konselor.
Kegiatan dakwah
adalah kegiatan yang membimbing umat manusia untuk melaksanakan kebaikan dan
menjauhi kemungkaran, tentu ilmu konseling mempunyai andil yang besar bagi ilmu
dakwah. Metode-metode yang dapat dipakai dalam ilmu dakwah adalah ilmu-ilmu
yang digunakan dalam metode konseling. Ketika masyarakat mengalami goncangan
batin, maka persoalannya dapat diselesaikan melalui metode konseling dan pendekatan
keagamaan salah satu metode ilmu dakwah.
3. Ilmu Komunikasi
Kegiatan dakwah adalah suatu kegiatan komunikasi. Dimana dai
mengkomunikasikan pesan kepada mad’u, perorangan atau kelompok. Secara teknis
dakwah adalah komunikasi antara dai dengan mad’u. Semua hukum yang berlaku
dalam komunikasi berlaku juga dalam dakwah. Dakwah juga dapat melalui
komunikasi seperti berdakwah khitobah, tabligh akbar, media massa, dan jejaring
sosial media.
Dalam hal ini, dakwah ditinjau dari segi komunikasi,
merupakan suatu proses penyampaian pesan-pesan berupa ajaran islam yang
disampaikan secara persuasive, dengan harapan agar komunikasi dapat bersikap
dan berbuat amal shalih sesuai ajaran yang didakwahkan. Pada konteks inilah
kemunculan mubaligh-mubaligh ternama yang dipopulerkan melalui media massa
(terutama televisi).
Dalam surat an-Nur ayat 55,
menjelaskan keilmiahan proses dakwah tersirat dalam ayat tersebut, bahwa
landasan pokok dakwah adalah iman dan amal saleh yang berlandasan ilmu
pengetahuan, sedangkan dasar pelaksanaannya adalah pengelihatan, logika, dan
kebenaran. Dakwah islamiah bermakna dakwah sebagai ilmu pengetahuan dan dakwah
sebagai proses kerja. Dapat dipahami bahwa dakwah islamiah itu pada prinsipnya
merupakan “ komunikasi yang islami “, atau dengan kata lain dakwah islamiah
merupakan ilmu pengetahuan yang berakar pada ilmu komunikasi dengan sifatnya
yang islami.[2]
4. Ilmu Penyuluhan
Secara umum, istilah penyuluhan dalam bahasa sehari-hari
sering digunakan untuk menyebut pada kegiatan pemberian penerangan kepada
masyarakat. Baik oleh lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah.
Terlihat dari pengertian ini, arti penyuluhan ini lebih luas, maka untuk
menjaga kerancuan biasanya ada yang tetap menggunakan istilah konseling saja
untuk hal yang khusus (didunia pendidikan atau lembaga pelayanan konseling) dan
penyuluhan untuk aktivitas umum.
Berkaitan dari pada ini, ilmu dakwah sangat berperan dalam
membantu jalannya proses penyuluhan. Dengan adanya ilmu dakwah, penyuluhan
dapat berlangsung sistematis, sehingga penyuluhan itu bisa memberikan
materi-materi tentang dakwah.
5.
Ilmu Sosiologi
Sebagai sebuah ilmu, sosiologi
merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran
ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok
tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, Negara, dan berbagai organisasi
politik, ekonomi, sosial. Hubungannya dengan ilmu dakwah adalah saling
membagikan informasi atau mensosialisasi ilmu pengetahuan terhadap masyarakat.[3]
Agama islam tidak melupakan hakekat
manusia, yang selalu berbeda-beda kemampuan dan pembawaanya dalam mencapai yang
lebih baik menurut apa yang dicitacitakannya. Maka sifat pendekatan dakwah
islamiah berkisar pada :
1.
Bersifat
informasi
Tidak bisa disangkal lagi bahwa komunikasi sangat besar peranannya
dalam pembentukan kelompok masyarakat. Demikian pentingnya, sehingga William
Albig ( 1956 ) selaku pakar komunikasi menyatakan bahwa komunikasi merupakan
dasar dari proses sosial. Jelasnya Albig menyatakan bahwa: “Communication is
the fundamental of social process”. Kiranya kita dapat menyimpulkan bahwa
lahirnya kelompok dalam masyarakat adalah karena adanya komunikasi yang
bermuara pada terbentuknya sistem sosial.
2.
Bersifat
mendidik
Selain informasi, dakwah islamiah juga bisa bersifat mendidik,
membentuk kepribadian umat manusia yang Islami. Pembentukan kepribadian
dimaksud tidak terbatas pada masalah-masalah yang berhubungan dengan ibadah
saja, melainkan mencakup berbagai aspek kehidupan manusia seperti masalah
etika.
3.
Bersifat
membimbing
Selain bersifat informasi dan mendidik, dakwah islamiah juga
bersifat membimbing, mengarahkan, dan memberi petunjuk kepada manusia tentang
kelemahan pemahamannya terhadap sesuatu. Mengenal lemahnya manusia dalam
memahami suatu masalah.[4]
Pendekatan dakwah dengan
cara demikian memiliki hikmah tersendiri bagi objeknya, yaitu dengan
mengemukakan alternatif yang menimbulkan kesadaran objek dakwah lebih mudah
ketimbang dengan cara lain. Melalui pendekatan demikian, objek dakwah merasa
memperoleh bimbingan, bahkan memperoleh kesempatan yang luas untuk berpikir dan
merenungkan “ Apakah benar tindakan yang dilakukan ini mengandung kebaikan atau
tidak “.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu Dakwah adalah suatu ilmu yang
berisi cara-cara dan tuntutan untuk menarik perhatian orang lain supaya
menganut, mengikuti, menyetujui/ melaksanakan suatu ideology, agama, pendapat/
pekerjaan tertentu. Ilmu dakwah sebagai cabang ilmu agama islam, dalam
operasionalisasinya berpijak pada landasan agamawi di satu pihak dan realitas
sosio kultural di pihak lain. Karena itu ilmu dakwah berat hubungannya dengan
ilmu-ilmu lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Ma’arif,
Bambang Saiful. 2015. Psikologi Komunikasi Dakwah. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
Suhandang,
Kustadi. 2013. Ilmu Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumadiria,
Haris. 2014. Sosiologi Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media
http://wwwdeviqomalasari.blogspot.com/2016/02/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar